Parit malintang Padang Pariaman,---Peran keluarga dalam mengatasi masalah penyimpangan sosial sangat lah dibutuhkan, karena interaksi pertama suatu individu adalah dengan keluarganya baru setelah itu dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dari suatu keluarga pula karakter suatu individu terbentuk, jadi seharusnya dalam suatu keluarga dapat membentuk Individu individu yang berkarakter dan Akhlaqul Karimah atau akhlak yang baik.
Hal itu disampaikan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Peran Keluarga terhadap masalah sosial bagi pemangku kepentingan (KAN, Bundo Kanduang Karang Taruna, Bamus dan Tokoh agama) perwakilan kecamatan se Padang Pariaman di Aula Bapelitbangda Kabupaten Padang Pariaman pada, Senin (23/09).
Lebih lanjut Suhatri Bur menyampaikan ucapan terima kasih atas terlaksananya FGD ini dalam rangka mendiskusikan problem dan masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, dan kedepannya dapat memberikan pemahaman sebagai landasan hidup berkeluarga dan masyakarat.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai antisipasi dari berbagai masalah dan kejadian yang terjadi di daerah kita. Hal ini tidak bisa kita pungkiri karena penyebabnya adalah lunturnya pemahaman terhadap Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi kitabullah", ucapnya.
Bupati yang akrab disapa Aciak itu, menyoroti pentingnya peran tungku tiga sajarangan tali tigo sapilin, katanya dengan kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang pesat, mereka sangat berperan sebagai ujung tombak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan sebagai contoh tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
"Peran tungku tigo sajarangan (Niniak Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai) sangatlah diharapkan sekali untuk mengarahkan dalam membimbing sanak kemenakan untuk hidup dalam norma hukum agama dan hukum adat. Mari kita dudukkan fungsi masing-masing tersebut", ajak Aciak
Kapala Dinas Sosial P3A Sunarni berharap penuh dari Focus Group Discussion (FGD) ini akan melahirkan rumusan dan pemikiran yang mampu melindungi dan menyelamatkan sanak famili dari hal yang berbau tercela, dengan membentengi dengan ajaran agama dan adat istiadat serta budaya yang sesuai dengan visi dan misi padang Pariaman yang berjaya (unggul, berkelanjutan, religius, sejahtera dan berbudaya).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Sumarni beserta jajaran, Kapolres Padang Pariaman, ketua baznas dan peserta yang terdiri dari (KAN, Bundo Kanduang, Karang Taruna, Bamus dan Tokoh Agama) perwakilan kecamatan se Kabupaten Padang Pariaman.
Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.
Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos.
Read MoreNemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos.
Read MoreNemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos.
Read More