Padang Pariaman---Daerah Kabupaten Padang Pariaman selama ini memang dikenal cukup rawan terhadap berbagai kejadian musibah atau bencana. Baik itu musibah banjir, longsor hingga musibah gempa bumi dan sejenisnya.
Salah satunya terlihat dari musibah gempa dahsyat yang sempat mengguncang daerah ini pada tanggal 30 September 2009 yang lalu. Bencana gempa dahsyat pada saat itu bahkan masih meninggalkan bekas dan trauma mendalam bagi warga di daerah ini. Pasalnya, bekasnya masih bisa terlihat hingga detik ini, ditandai keberadaan kampung yang hilang, terletak di kawasan Cumanak, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman
Bahkan untuk mengenang kejadian gempa yang pernah melanda kawasan itu, oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ketika itu sempat membangun Monumen Peringatan Gempa, yang terlihat masih berdiri kokoh hingga detik ini.
Terkait kerawanan bencana yang kerap melanda daerah ini, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur tak luput mengingatkan warga di daerah ini agar selalu mewaspadai berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi setiap saat.
Begitu pula saat terjadinya musibah atau bencana, Bupati juga langsung mengintruksikan jajaran terkait agar bisa bergerak cepat menangani berbagai dampak yang terjadi, seperti yang terjadi saat musibah angin kencang yang melanda daerah Padang Pariaman baru-baru ini. Begitu pula saat musibah banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu.
Bahkan tidak sebatas itu saja, Bupati Suhatri Bur juga kerap berupaya meyakinkan jajaran atau pihak terkait di tingkat pemerintah pusat, sehingga daerah Kabupaten Padangpariaman akhirnya bisa mendapatkan atensi dan bantuan guna penanganan dampak musibah yang melanda Kabupaten Padangpariaman. Maka pantaslah pulq kalau Suhatri Bur dijuluki Bupati Peduli Bencana.
Alhasil, Kabupaten Padangpariaman cukup banyak mendapat bantuan pemerintah pusat, baik itu bantuan hibah BNPB, dan Dana Siap Pakai (DSP) seperti bantuan penanggulangan kedaruratan dari bantuan BNPB senilai Rp. 10,5 M, demikian pula rencana kehadiran Gedung Pusdalops berstandar Nasional yang direncanakan akan segera dibangun di Padang Pariaman.
"Semua bantuan tersebut tentunya tidak terlepas dari upaya serta kerja keras dari loby-loby yang dilakukan oleh Pak Bupati, sehingga Alhamdulillah daerah kita akhirnya bisa mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah pusat, khususnya melalui BNPB," terang Rudy Repenaldi Rilis, yang juga sebagai Kepala BPBD Padang Pariaman ini.
Sementara itu, terkait kerawanan musibah yang melanda Kabupaten PadangPariaman, Kalaksa BPBD Padang Pariaman, El Abdes Marsyam yang dikonfirmasi ini mengakui pentingnya sikap kewaspadaan dan hati-hatian semua pihak, terutama dalam mewaspadai berbagai kemungkinan kejadian musibah atau bencana alam yang mungkin bisa terjadi kapanpun.
"Memang bagaimanapun yang namanya sikap kehati-hatian itu tentunya jelas tetap diperlukan, terutama sebagai bentuk kewaspadaan dini dalam menghadapi musibah yang terjadi," terangnya.
Menurutnya, sikap kehati-hatian ataupun kewaspadaan dalam menghadapi suatu musibah tentunya merupakan keniscayaan yang perlu dilakukan. Juga tidak terkecuali perlunya mewaspadai dampak dari kejadian atau potensi bencana di daerah lain. Sebut misalnya isu gempa Mega trust yang ada di Kepulauan Mentawai, maupun bencana lainnya, seperti dampak dari Letusan gunung Merapi yang terjadi di Kabupaten Agam beberapa waktu lalu. Dimana berdasarkan pengalaman yang terjadi, akibat dari banjir lahar dingin yang sempat melanda kawasan itu juga ikut berdampak terhadap terjadinya musibah banjir bandang di seputaran beberapa aliran sungai yang ada di daerah Kabupaten Padang Pariaman.
"Jadi prinsipnya sikap kehati-hatian atau kewaspadaan itu tentunya perlu selalu kita perhatikan, sehingga dengan begitu diharapkan bisa terhindar dari berbagai dampak musibah yang terjadi. Juga tidak kalah pentingnya deteksi dini terhadap potensi musibah juga perlu diperhatikan, sehingga bila sewaktu waktu terjadi musibah kita bisa mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan," ulasnya.
Juga tidak kalah pentingnya sebut El Abdes yang juga Kadis PUPR Padangpariaman ini, tentu disadari bersama, bahwa terjadinya suatu musibah tentunya tidak terlepas dari kehendak yang Kuasa, karena itu selain perlunya sikap kewaspadaan dan hati-hatian, juga perlu memohon perlindungan dan berserah diri kepada Allah SWT. (TIM Redaksi)
Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.
Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos.
Read MoreNemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos.
Read MoreNemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos.
Read More