Semangat gotong royong masyarakat Padang Pariaman tercermin kuat dalam hadirnya berbagai komunitas dan relawan yang tumbuh dari inisiatif lokal. Mereka aktif dalam mendukung pembangunan daerah, tanggap bencana, hingga pelestarian nilai-nilai adat dan budaya.
Tagana Padang Pariaman merupakan relawan tangguh di bidang penanggulangan bencana alam, sosial, dan non-alam. Dibentuk oleh Kementerian Sosial dan didukung oleh Dinas Sosial Kabupaten, Tagana berperan penting dalam evakuasi, penyelamatan, dan pemulihan pasca-bencana.
Dengan pelatihan rutin dan simulasi kebencanaan, anggota Tagana selalu siap diterjunkan ke daerah rawan seperti pesisir pantai dan kawasan rawan longsor. Mereka juga turut melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat sekolah dan nagari agar lebih siap menghadapi risiko.
Kehadiran Tagana tidak hanya dirasakan saat bencana, tetapi juga saat kegiatan sosial seperti distribusi bantuan dan pembangunan hunian darurat. Tagana menjadi simbol solidaritas dan kesiapsiagaan sosial di tengah masyarakat Padang Pariaman.
KLM berfokus pada pengembangan literasi melalui taman baca masyarakat (TBM), pelatihan menulis, dan gerakan membaca di nagari. Komunitas ini digerakkan oleh para pegiat literasi muda, guru, dan relawan buku yang peduli pada rendahnya minat baca.
Kegiatan KLM meliputi safari literasi ke sekolah, distribusi buku bacaan anak-anak, serta workshop menulis puisi, cerpen, dan pantun Minang. Mereka juga aktif menggelar “Ruang Baca Nagari” di balai adat atau mushalla untuk memperluas akses literasi.
Dengan semangat "dari nagari untuk nagari", komunitas ini mendorong budaya baca dan tulis sebagai bagian dari pembangunan manusia yang berkelanjutan di Padang Pariaman.
Palang Merah Indonesia (PMI) Padang Pariaman dan relawan kesehatan nagari bekerja sama dalam pelayanan darurat, donor darah, dan penanganan bencana. Mereka menjadi garda terdepan dalam pertolongan pertama saat terjadi bencana atau kecelakaan.
Relawan ini juga sering terlibat dalam edukasi pola hidup sehat, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pendampingan lansia. Kegiatan ini biasanya dilakukan di puskesmas, posyandu, atau langsung turun ke lapangan saat kegiatan nagari.
Kolaborasi dengan dinas kesehatan dan pihak RSUD membuat jaringan relawan ini semakin efektif dan responsif dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama di daerah terpencil atau yang sulit dijangkau.
KPA Padang Pariaman beranggotakan anak-anak muda pecinta alam yang aktif dalam pelestarian lingkungan hidup, seperti reboisasi, bersih sungai, dan perlindungan kawasan mangrove di pesisir.
Selain itu, mereka juga menjalankan program edukasi lingkungan untuk sekolah dan nagari, seperti pengelolaan sampah rumah tangga, pelatihan kompos, dan daur ulang kreatif. Aksi nyata mereka berdampak langsung terhadap kesadaran lingkungan warga sekitar.
Melalui kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan organisasi luar, komunitas ini membantu menghidupkan kembali budaya ramah lingkungan di masyarakat Minang yang sejatinya menyatu dengan alam.
Karang Taruna adalah wadah pengembangan generasi muda dalam bidang sosial kemasyarakatan dan kewirausahaan. Di Padang Pariaman, mereka aktif membuat pelatihan keterampilan, turnamen olahraga, dan kegiatan kepemudaan lainnya.
Setiap nagari memiliki struktur Karang Taruna yang berperan dalam merancang kegiatan positif, mulai dari bakti sosial, pelatihan digital, hingga kegiatan ekonomi kreatif seperti bazar UMKM. Mereka juga menjadi motor penggerak kolaborasi antar-nagari.
Dengan semangat pemuda nagari membangun, Karang Taruna menjadi tempat tumbuhnya calon pemimpin lokal dan penggerak perubahan sosial di lingkungan masing-masing.
Relawan ini fokus membantu pemerintahan nagari dalam pengelolaan informasi digital seperti website desa, media sosial, dan pelatihan teknologi dasar kepada masyarakat. Mereka adalah anak-anak muda melek teknologi dari nagari setempat.
Selain itu, mereka juga mendorong keterbukaan informasi publik, layanan online, dan partisipasi digital dalam pembangunan desa. Mereka sering memberi pelatihan dasar komputer dan desain untuk UMKM atau perangkat nagari.
Relasi Digital menjadi penghubung antara teknologi dan pelayanan publik, menjembatani kesenjangan digital dengan semangat inklusivitas dan pemberdayaan di nagari.
Pokdarwis adalah komunitas masyarakat yang peduli terhadap pengembangan dan pengelolaan potensi pariwisata lokal. Di Padang Pariaman, Pokdarwis hadir di berbagai nagari wisata seperti Salibutan Lubuk Alung, Nagari Sikucur, dan Nagari Pilubang, dengan fokus pada pelestarian objek wisata, budaya, dan lingkungan.
Mereka berperan sebagai pelaksana lapangan dalam mempromosikan destinasi wisata lokal, menyambut tamu, menyelenggarakan paket wisata, hingga mengelola homestay. Kegiatan pelatihan hospitality, pemandu wisata, serta penataan kawasan juga rutin dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata.
Dengan semangat “wisata berbasis masyarakat”, Pokdarwis menjadi ujung tombak pariwisata berkelanjutan. Mereka tidak hanya menjaga keindahan alam dan budaya setempat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi nagari melalui sektor pariwisata.
Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada warga, sekaligus menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. Di Padang Pariaman, KIM aktif di beberapa nagari sebagai wadah dialog dan penyebaran informasi publik.
Anggotanya berasal dari unsur masyarakat umum, tokoh pemuda, dan kader desa yang memiliki keterampilan komunikasi dan literasi digital. KIM kerap mengelola media sosial nagari, membuat konten edukatif, serta menyelenggarakan forum diskusi publik, termasuk soal layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial.
Dengan keberadaan KIM, masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya, mengurangi penyebaran hoaks, serta meningkatkan keterlibatan warga dalam pengambilan keputusan pembangunan di tingkat nagari.
Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.