Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah yang tidak layak huni tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tapi juga berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan penghuninya. Melalui program ini, masyarakat yang memenuhi syarat akan dibantu untuk memperbaiki atau membangun kembali rumahnya agar menjadi hunian yang layak, sehat, dan aman.
Meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat miskin atau rentan miskin.
Mendukung percepatan pengentasan kemiskinan melalui penyediaan hunian yang layak.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap lingkungan yang sehat dan aman.
Rumah tangga miskin yang memiliki rumah dalam kondisi tidak layak huni.
Kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, dan keluarga dengan anak balita.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana atau kumuh.
Warga negara Indonesia (WNI).
Memiliki KTP dan KK.
Tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau telah diverifikasi oleh pemerintah desa/kelurahan.
Memiliki rumah pribadi yang tidak layak huni.
Bersedia menyatakan kesanggupan untuk ikut bergotong-royong atau swadaya dalam proses rehabilitasi.
Fotokopi KTP dan KK.
Surat keterangan tidak mampu dari desa/kelurahan.
Bukti kepemilikan rumah atau tanah.
Foto kondisi rumah saat ini (eksterior dan interior).
Surat pernyataan kesediaan untuk berpartisipasi dalam program.
Calon penerima atau pihak Nagari mengajukan usulan ke Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan,Kawasan Permukiman dan Pertanahan dan Dinas Sosial Kabupaten Padang Pariaman
Pengajuan dilengkapi dokumen dan foto rumah.
Tim teknis dari pemerintah daerah melakukan survei lapangan.
Pemeriksaan kondisi fisik rumah dan kelayakan penerima.
Daftar penerima ditetapkan melalui SK kepala daerah.
Bantuan disalurkan dalam bentuk material, uang tunai (dengan pengawasan), atau dikerjakan oleh pihak ketiga.
Proses pelaksanaan diawasi oleh fasilitator lapangan dan perangkat nagari.
Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.