Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berkomitmen memberikan layanan yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas dan lansia. Melalui berbagai program intervensi, bantuan sosial, dan penguatan kapasitas, pemerintah daerah mendorong terciptanya lingkungan yang ramah, aksesibel, dan mendukung kemandirian serta kesejahteraan kelompok rentan ini.
Penerima Manfaat: Penyandang disabilitas berat, lansia terlantar, serta mereka yang terdaftar dalam DTKS.
Jenis Bantuan:
Kursi roda, tongkat bantu jalan, alat bantu dengar
Bantuan sembako, makanan tambahan lansia
Bantuan uang tunai dari Dinas Sosial (APBD) atau Kemensos (APBN)
Akses Bantuan:
Melalui Puskesos Nagari, pendamping sosial, atau langsung ke Dinas Sosial.
Kebijakan: Pembangunan fasilitas publik wajib mengakomodasi akses ramah disabilitas.
Contoh Fasilitas:
Jalur landai dan guiding block di kantor pemerintahan
Toilet khusus difabel di puskesmas dan RSUD
Antrian prioritas dan ruang tunggu khusus
Inisiatif: Beberapa pasar rakyat dan sekolah mulai mengadopsi standar inklusif ini secara bertahap.
Rumah Singgah/Rehabilitasi:
Bekerja sama dengan yayasan sosial dan panti, lansia dan disabilitas yang terlantar diberikan layanan tinggal sementara, pemeriksaan kesehatan, dan terapi dasar.
Kegiatan Sosial:
Posyandu Lansia di berbagai nagari
Pemeriksaan kesehatan berkala (cek tensi, gula darah, dll.)
Bimbingan rohani dan keterampilan ringan
Pelibatan Komunitas: Dinas Sosial dan Karang Taruna aktif mendorong dukungan lintas generasi melalui program kunjungan lansia dan pemuda peduli difabel.
Penyuluhan & Pendampingan Hukum:
Layanan konsultasi hukum gratis bagi difabel dan lansia melalui LBH atau kerjasama dengan lembaga perlindungan sosial.
Peningkatan Kesadaran:
Disdukcapil dan Disdikbud mengedukasi masyarakat tentang hak-hak penyandang disabilitas, akses ke pendidikan inklusif, serta layanan administrasi kependudukan bagi yang tidak bisa datang langsung.
Dokumen Khusus:
Perekaman KTP-el untuk difabel dapat dilakukan jemput bola oleh Dinas Dukcapil (melalui Ceria Mobile atau layanan khusus nagari).
Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.