Sarana ibadah di Kabupaten Padang Pariaman tersebar merata di seluruh nagari dan kecamatan, mencerminkan kehidupan masyarakat yang religius dan harmonis. Pemerintah daerah terus mendukung pengembangan fasilitas ibadah yang bersih, nyaman, dan layak untuk menunjang kegiatan keagamaan warga dari berbagai kalangan.
Berikut adalah daftar Masjid Raya dan Masjid Agung/Besar yang tersebar di Kabupaten Padang Pariaman, lengkap dengan detail lokasi dan sejarah singkat
No. | Nama Masjid | Nagari / Kecamatan | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | Masjid Raya Sikabu | Nagari Sikabu, Lubuk Alung | Berdiri sejak tahun 1925 (dream.co.id) |
2 | Masjid Raya Kampung Pauh | Nagari Kampung Pauh, V Koto Kampung Dalam | Masjid revitalisasi dan pusat pembinaan umat lokal |
3 | Masjid Raya Kapalo Hilalang | Nagari Kayu Tanam | Pusat kegiatan keagamaan masyarakat |
4 | Masjid Raya Jami’ Sicincin | Nagari Sicincin, 2x11 Enam Lingkung | Masjid utama di kecamatan, pusat shalat berjamaah |
5 | Masjid Raya Sungai Limau | Nagari Sungai Limau | Berperan sebagai masjid utama di wilayah kecamatan |
6 | Masjid Raya Ulakan (Masjid Agung Syekh Burhanuddin) | Nagari Ulakan Tapakis | Dibangun sejak 1670, kapasitas hingga 3.000 jamaah, termasuk budaya dan sejarah |
7 | Mesjid Raya Al -Mughni | Parit Malintang | Masjid di Komplek Perkantoran Bupati |
Setiap kecamatan dan nagari memiliki masjid jami atau utama yang menjadi pusat kegiatan keagamaan:
Masjid Raya Abu Hani (Gunung Padang Alai, V Koto Timur)
Masjid Nurul Iman (Limau Purut, V Koto Timur)
Masjid Raya Sicincin, Kampung Pauh, Sungai Limau – aktif sebagai pusat pengajian, shalat Jumat, dan kegiatan sosial keagamaan
Surau dan masjid tradisional di Padang Pariaman merupakan warisan budaya dan spiritual yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Dibangun dengan arsitektur khas Minangkabau menggunakan bahan alami seperti kayu dan ijuk, bangunan ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan agama, musyawarah, dan pelestarian nilai-nilai adat. Salah satu contoh yang masih lestari adalah Surau Atok Ijuak di Sicincin, yang telah berusia lebih dari lima abad. Keberadaan surau ini menjadi simbol kekuatan tradisi lokal dalam membentuk karakter religius dan sosial masyarakat Padang Pariaman dari generasi ke generasi.
Selain fasilitas masjid dan surau:
Masyarakat Padang Pariaman menghargai keberadaan tempat ibadah non-Muslim seperti gereja dan musala lintas agama, mencerminkan kerukunan dan pluralisme.
Dukungan untuk sarana ibadah mencakup program:
Pendanaan rehab masjid/mushala
Pelatihan imam, khatib & manajemen ta’mir
Kegiatan religius seperti Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah, dan safari Ramadan
Fasilitas pendukung seperti pencahayaan malam, tempat wudhu layak, jalur akses difabel
Bantuan rehab masjid/mushala
Pelatihan imam dan khatib
Program Magrib Mengaji & Subuh Berjamaah
Dukungan kegiatan keagamaan di bulan Ramadan dan hari besar Islam
Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.