Pendidikan yang inklusif dan mudah diakses merupakan fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Padang Pariaman. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak usia sekolah memiliki hak yang sama dalam mengenyam pendidikan, tanpa terkendala oleh jarak, kondisi ekonomi, atau keterbatasan informasi.
Melalui berbagai kebijakan dan dukungan teknis, proses pendaftaran sekolah kini dibuat lebih transparan, adil, dan mudah dijangkau. Dukungan dalam bentuk transportasi sekolah, jalur afirmasi, hingga layanan informasi di tingkat nagari menjadi bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan. Kolaborasi antara sekolah, pemerintah nagari, orang tua, dan komunitas lokal menjadi kekuatan utama dalam memastikan setiap anak di Padang Pariaman dapat masuk sekolah dan berkembang sesuai potensinya.
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) dilaksanakan setiap tahun ajaran baru, sesuai dengan kalender pendidikan nasional. SPMB di Kabupaten Padang Pariaman kini telah mengadopsi sistem online untuk jenjang SMP dan sebagian SD, memudahkan orang tua untuk mendaftar dari rumah. Jalur yang tersedia antara lain:
Zonasi
Afirmasi (Keluarga Tidak Mampu)
Pindah Tugas Orang Tua
Prestasi Akademik dan Non-Akademik
Informasi lengkap mengenai alur pendaftaran, dokumen yang dibutuhkan, dan link portal PPDB dapat diakses melalui SPMB Padang Pariaman.
Untuk mendukung siswa dari daerah pinggiran atau kawasan terpencil, Pemkab Padang Pariaman menyediakan armada bus sekolah di beberapa kecamatan. Jalur ini difokuskan pada daerah dengan akses kendaraan umum terbatas. Selain itu, inisiatif Rute Aman Sekolah juga dikembangkan, bekerja sama dengan pihak kepolisian dan orang tua murid, untuk memastikan anak-anak dapat berangkat dan pulang dengan aman.
Guna membantu orang tua dan siswa dalam proses pendaftaran dan adaptasi sekolah, beberapa kecamatan telah menyediakan Pos Informasi Pendidikan di kantor nagari dan UPT Pendidikan. Selain itu, relawan pendidikan, kader PKK, dan komunitas guru turut aktif memberikan sosialisasi, bimbingan teknis, dan pendampingan bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan daring.
Sometimes when you innovate, you make mistakes. It is best to admit them quickly, and get on with improving your other innovations.